Banyak jalan protokol yang ditutup karena ada apel 17an-jadi aku sama anakku jalan2 ikut jalan tikus di perumahan dan perkampungan. Dan sesekali kami harus memutar motor karena jalannya buntu alias tidak ada jalannya lagi.
Karena jalannya tidak terencana dan asal jalan aja, aku dengan anaku sampai di ujung jalan yang ditutupi oleh tumpukan smapah rumah tangga, baunya menyengat sekali--sampai anakku bilang ini sangat bau sampahnya--dan dibalik tumpukan sampah itu ada jalan kecil yang menuju hutan kecil, yang disebut oleh urang kampung--hutan pinus--karena memang seluruh tanamannya ini adalah pohon pinus. Menurut beberapa cerita bahwa hutan ini memang di tanaman oleh pemerintah untuk hutan kota atau istilah kerennya untuk "ruang hijau kota" banjarbaru. Klo luasnya mungkin 5 hektar kali.
Kalo melihat dari ukuran pohon pinusnya ini, sudah berumur diatas 10 tahunan pang sudah hutan kota ini--namun nang sangat disayangkan, tidak ada yang mengurus hutan kota ini. Rumput setinggi gaban, jalan2nya sudah tidak ada lagi dan tidak terurus. Sangat disayangkan sekali, padahal aset ini sangat berharga--pemerintah sia2kan.
Di beberapa tempat di jadikan tempat pembuangan sampah, padahal sewaktu aku dengan anakku coba2 memotret, ada beberapa sepasang calon pengantin muda yang memanfaatkan hutan ini untuk membuat poto kenangan alias poto pre wedding... semoga aja nantinya klo sudah kawin diurus bininya mang lah..???
poto : alif (anakku) sedang duduk di atas tunggul pohon pinus yang sudah ditebang
Waaah asik juga nih ide jalan2 pas 17-an. Aku kadada kesempatan jalan2 pas hari itu mang ai. urus rumah aja ...
BalasHapusklo jadi PNS pasti umpat apel untungnya kada jadi apa2 wayah ini....he..he...he...
BalasHapus