Hari ke-2, agenda yg sudah aku susun dengan anakku yang
pertama adalah maunjun. Kebetulan
musim kemarau, sehingga danau yang berada di belakang kampungku airnya surut
dan hanya tersisa beberapa tempat yang dalam airnya masih tersisa—diantaranya
di belakang rumah kami dikampung.
Aku dari rumah sudah siapkan dua (2) pancing, pagi2 sekali
aku sudah cari cacing di belakang rumah dekat pohon pisang, karena menurut
teori para cacing sukanya ditempat yang lembab dan dekat2 pohon pisang. Entah
apa yang menyebabkan teori ini benar, tapi yang jelas aku nurut aja mengikuti
petunjuk itu dan hasilnya memang ada…aku tidak tahu apa kaitannya antara pohon
pisang dengan cacing..

Tidak sampai 10 menit, aku sudah strike yang pertama, dan yang coba makan umpanku adalah ikan gabus
jenis “toman”. Ini yg
ditunggu-tunggu, karena ikan gabus jenis toman
ini tarikannya sangat kuat dan juga harus hati2. Sebab gigi2nya yang tajam biasanya
sebagai senjata andalannya untuk memutuskan tali pancing. Hampir 3 menit aku
coba menuntaskan perlawan ikan toman ini, akhirnya menyerah dan bisa terangkat,
strike pertama sudah membuat andrenalinku meningkat…yang jelas aku dengan
anakku puas..puas…puas….?!!
Ternyata sampai sore kami hanya dapat 2 ekor ikan ini
saja, mungkin karena bulan puasa, sehingga iwak-iwak
ini jua ikut puasa, mungkin ..!!!. Tapi acara mancing ikan di kampong
kesampaian dan anakku sangat senang sekali, sebab ini pertama kalinya dia ikut
mancing dan pegang sendiri dan strike sendiri.
Mudik Vs Maunjun,
merupakan liburan keluarga ku yang mengasikan, dan tahun depan kami akan balik
lagi dan mancing merupakan acara tetap kami di kampong.
Telaga Pulang, 29 Agustus 2011
Asik banget tuh dapet Toman!! Pastinya strike itu penuh dengan rasa dag-dig-dug sebelum sang Toman menyerah.
BalasHapusKapan yaa aku bisa ikut merasakan strike Toman di Telaga Pulang??
Ha..ha..ha....
BalasHapusPokoknya skrg kemana2 pasti ada unjung di dlm tas,..kada kawa melihat banyu...handak maunjun tarus...ujar urang banjar to, karujutnya kada dijual..????
kpn ke kalimantan, kena ulun bawa nang diwadah byk iwak tomnnya mang ai