Selasa, 20 September 2011

JURAGAN GATAH

AHDIANSYAH-Juragan Gatah dari Desa Binderang.

Critaku ini tentang seorang anak desa yang berhasil dan sukses hanya dengan bakabun (baca;kebun) gatah alias karet.  Kemampuannya ini bukan karena ahli dalam berkebun gatah, bukan seorang insiyur pertanian yang handal, bukan seorang kaya yang memiliki duwit banyak, tapi keinginan dan niat merubah hidupnya supaya lebih baik.

Nama beliau ini AHDIANSYAH, tapi dikampung bisa dikiau (baca;panggil) AHDIAN saja. Menurut beliau ini dahulu hidupnya sangat susah, rumah numpang sana numpang sini, ikut keluarga hanya bertahan 3 bulan saja, pindah lagi, dan sempat dibantu oleh desa untuk tinggal di kios tapi tidak bertahan lama, karena kiosnya mau dipakai.

Jadi buwat rumah, asal ada atapnya aja, dinding bisa pakai terpal lantainya langsung dengan tanah sebagaian. Kalo urusan kerja, macam2 dari ngecat rumah orang, ikut jadi honorer sekolah, menyadap gatah orang, bahuma (baca;ladang berpindah) dan akhirnya ikut juwal batubara.


Tapi memang nasib, tiada yang tahu. Jalan hidup itu kata orang bagaikan buwah gatah. Karena kalo buwah gatah itu pasti jauh dari pohonnya, walaupun pohonnya kecil, kurus mau mati, bisa saja anaknya nanti tumbuh besar dan lebat buwahnya, karena kebetulan bijinya yang dilemparkan sewaktu buwahnya memecahkan cangkang buwah, melemparkan biji gatah ketempat yang penuh humus atawa pupuk, sehingga bijinya tumbuh subur dan bagus.

Kira2 begitulah nasib temanku ini, dari yang dahulu tidak memiliki apa2 sekarang sudah lebih dari cukup atau milyader kampung. Punya rumah, punya mobil 2 buwah, punya kebun karet hamper 30 hektar, punya peternakan itik/bebek, punya bengkel, sekarang mau punya perumahan dan rencananya kedepan mau menjadi penyuplay BBM. Tabungan sudah milyaran duwitnya, mantap & top markotop.

Menurut beliau, sewaktu dulu bahuma, bekas ladang ditanami dengan karet sejak tahun 2000-an, dan memang ada juga kebun yang dibeli dari masyarakat dari hasil juwal- menjuwal kebun, tapi pada intinya beliau ini punya rencana jangka panjang. “ selagi saya masih sehat, saya akan berkebun dan buwat kebun lagi dan sepuluh tahun lagi saya akan menikmati hasilnya”, ujarnya sambil menatap hamparan kebun gatahnya yang siap panen. Dalam hatiku semoga apa yang beliau cita-citakan ini menjadi kenyataan, karena tidak begitu jauh, dari tempat kami berdiri ini sudah terlihat tumpukan tanah milik pertambangan batubara, yang kapan saja bisa membabat atau mengusur kabun gatah beliau.

BISNIS GATAH YANG MENGGIURKAN

Aku diajak oleh beliau  keliling kabun gatahnya, beliau manunjukan dimana saja lokasi kebun gatah dan tempat lahan-lahannya. Baik nang sudah ditanam, panen atawa yang masih hanyar (baca;baru) dibuka untuk perluwasan kabun gatahnya. Selain itu juga aku dibawa beliau untuk melihat ternak bebek/itik.

Harga gatah wayah ini sudah mulai merangkak naik kalo dahulu hanyar ba harga Rp 3.000-Rp. 5.000 per kilonya sekrang sudah naik menjadi Rp 12.000-Rp.15.000 per kilonya. Menurut beliau dalam satu hektar satu hari bisa sampai 100 kilogram. Jadi Rp. 12.000 x 100 kilogram =Rp. 1.200.000 kalikan dengan 10 hektar kira-kira sama dengan Rp.12.000.000 per harinya, kalikan dengan 30 hari kerja kurang lebih Rp. 360.000.000 selama satu bulan dan satu tahunnya Rp. 4.320.000.000, wuedan tenan…., gaji siap yang sebesar ini lebih besar dari gaji presiden negeri ini yang cuman 72 juta rupiah per bulannya, menurut kabar bin kabar.

Memang untuk bisa mencapai situasi kaya itu perlu waktu kira-kira 10 tahun, karena karet dari nol tahun sampai bisa di panen (sadap) itu idealnya 7 tahun setelah itu terus-terusan disadap sampai umur 25 tahun.

4 komentar:

  1. Ini dia baru namanya top markotop, inspiratif dan patut dicontoh. Ini juga yg namanya sukses menjadi wirausahawan alias entrepreneur.

    Salam buat si Ahdian yaa ... biar belum pernah kenal, minimal beliau aku kenal liwat ikam aja!

    (sekalian mau ijin mengabarkan ini di milis hayati yaa bos)

    BalasHapus
  2. akan sy sampaikan salamnya mas,....
    kpn perguruan kita bisa kaya gini...

    Sy pikir "COMLOG" bisa menjadi salah satu investasi kita dalam membangun perguruan yg tercinta ini

    BalasHapus
  3. mas jum yg posting di hayati. jadi saya ikutan mampir ke sini. warna merah nya background blog ini menarik. semenarik tulisannya. kenapa malu, tuh dirimu hebat bisa nemu orang hebat seperti ahdian.

    BalasHapus
  4. merah spy tetap semangat mba....
    terimakasih atas kunjugan & komennya mba..

    BalasHapus