Kamis, 03 Maret 2011

Jalan2; potret komunitas dayak meratus


Lanjutan 2....

Perjalanan dilanjutkan lagi kurang lebih 1 jam, dimana jalan yg dilalui sudah tidak beraspal. Dan dibeberapa tempat kita masih bisa menikmati gemerciknya suara sungai yg mengalir di sisi jalan dan terlihat airnya snagat jernih dan arus yg lumanyan deras.

Bau hutan dan udara membuat paru2 ku rasanya menjadi sangat lega. Perjalanan yg melelahkan dari kotaku (banjarbaru) hampir2 tidak terasa, karena merasa suasana yg sangat nyaman dan segar. Rombongan kami bertambah 2 orng, karena 2 org cewe dari masyarakat adat meratus yg ikut juga bersama kami untuk melihat --aruh--di Balai Pantai Uwang ini.

Jam 17. 38 menit kami sampai sebuah bukit yg cukup tinggi, karena dari atas bukit ini kita bisa melihat landcape pengunungan meratus secara utuh. Leganya terasa karena dari atas bukit ini tinggal 2 kilometer lagi menurut "kambar" salah seorang masyarakat adat yg akan menjadi penunjuk jalan kami. Nama bukitnya dikenla oleh masyarakat adalah Bukit Hambawang Bantai. Disini kita bisa dapat signal telpon, dari jenis apa aja, apakah telkom, XL, indosat juga bisa.

Asik,...nelpon dulu ah,...!!!. Ternyata bukit ini menjadi pit stopnya masyarakat setempat, karena klo mau berkomunikasi dengan dunia luar, maka harus naik ke atas bukit ini, dan yg paling senang pastinya adalah para muda mudinya. Karena sekalian untuk bisa bertemu juga ada alasan dari kampung untuk telpon kawan di kota.

Dari bukit Hambawang Bantai ini, untuk menuju ke Balai Pantai Uwang kita mesti berjalan lagi kurang lebih 2 kilometer. Dan sekarang betul2 perjalanan yg penuh tantangan dan bahaya. karena dikiri kanan jalan sudah jurang dan hanya jalan setapak dan g paling parahnya hanya jalan satu lobang untuk ban sepedamotor. Aku mencoba naik sepeda motor, tapi hanya berani jalan kurang lebih 50 meter saja, karena medannya menanjak dan jurang kiri kanan, akhirnya memutuskan jalan kaki lebih aman.

Jokinya sendiri hanya berani orng kampung, klo orang baru langsung keder, karena medan yg sangat sulit dan yg dihadapi malam hari. Sehingga kami yg datang dengan semangat 45 berjalan kaki.

Sampai di Balai sudah jam 19. lebih dikit, kami disambut oleh Kepala Balai (pak Muin) langsung, dimana beliau mengucapkan selamat datang ke Balai Pantai Uwang, sedangkan acara Aruhnya akan berlangsung mulai jam 21.00 sampai pagi. Acara adat ini adalah acara Tulak Bala atau bisa jua di sebut Basambu wan Bapalas Banih, dimana diharapkan bahwa hasil panen tahun ini tidak ada penyakit dan bisa menghasikan yg banyak.

bersambung......


Tidak ada komentar:

Posting Komentar